Jumat, 29 Maret 2013

MAHOU SHOUJO LYRICAL NANOHA THE MOVIE IMPRESSION


Setelah sebelumnya hanya mengetahui perihal serial mahou shoujo satu ini dari sebuah majalah anime di tanah air, akhirnya setelah sekian lama saya memiliki kesempatan untuk menjadi saksi sebuah masterpiece dalam jagad anime mahou shoujo ini. Apa sih sebenarnya yang membuat serial ini dapat merebut hati para pemirsanya?



Sebagaimana judul postingan saya, yang saya akan bahas kali ini adalah movie yang merupakan ringkasan cerita dari setiap seriesnya. Untuk movie 1st, mengambil cerita selama season satu nanoha. Takamachi Nanoha merupakan seorang siswi SD yang suatu hari bertemu dengan seekor ferret yang mengaku bernama Yuuno Scrya. Yuuno yang terluka memohon bantuan kepada Nanoha untuk mengumpulkan Jewel Seed yang tersebar di dunia Nanoha dan berkat gadget pemberian Yuuno yang bernama Raising Heart, Nanoha pun memulai kisahnya sebagai seorang Mahou Shoujo.




Terkesan klise? Tapi jangan kecewa terlebih dahulu karena pesona serial Nanoha akan dimulai. Dalam perjuangannya menemukan Jewel Seed ternyata tidak hanya Nanoha-Yuuno saja yang berusaha mengumpulkannya.




Terdapat pula seorang mahou shoujo lain bernama Fate Testarossa dan Familiarnya bernama Arf yang berusaha mengumpulkan Jewel Seed demi suatu tujuan tertentu. Menganggap keberadaan Nanoha sebagai sebuah gangguan, pertempuran antar keduanya pun tak terelakkan lagi.




Dan disinilah pesona Nanoha berada. Setelah mengalami perseteruan berulangkali, timbul perasaan aneh di dalam diri Nanoha terhadap Fate. Merasa ada kesamaan antara dirinya dengan Fate, Nanoha pun ingin berteman dengannya. Nanoha yang terkesan naif namun keras kepala dalam menjalankan niat bertemannya itu akhirnya dapat meluluhkan hati Fate. Melihat usaha Nanoha dalam membujuk Fate di movie ini benar-benar membuat saya terpikat akan serial mahou shoujo satu ini. Adegan yang dapat ditampilkan saat klimaks Nanoha vs Fate itu benar-benar memukau mata bagi yang menontonnya. Andai saja semua anime mahou shoujo sebagus ini...





Penggunaan unsur sci-fi dalam Nanoha juga merupakan daya tarik tersendiri bagi anime ini. Konsep sihir yang menggunakan unsur teknologi ini sangat membuat mechafag seperti saya merasa terpuaskan. Belum lagi ada pula konsep dunia paralel dan terdapat pula petugas patroli dimensi yang bertugas mengawasi kestabilan dimensi juga semakin memperkuat kesan sci-fi anime ini. Ditambah pengisi suara gadget Raising Heart dan Bardiche memakai native speaker shingga memperkuat kesan realistis. Jika anda mengira anime ini hanya mengandalkan sihir yang "berkilau-kilau" maka anda salah besar.





Namun untuk anime yang merupakan adaptasi sebuah serial tentu saja memiliki kekurangan. Movie pertamanya ini lebih terfokus kepada hubungan Nanoha-Fate sehingga porsi kehidupan Nanoha sehari-hari tentu saja sangat sedikit di movie ini. Sehingga untuk orang yang baru menonton Nanoha lewat movienya seperti saya hanya mendapatkan sedikit gambaran soal keluarga dan teman-teman Nanoha. Mungkin jika ada waktu luang, saya akan menyempatkan diri menonton seriesnya.





Namun terlepas dari kekurangannya, movie ini sudah menjadi sebuah tontonan yang menghibur. Aksi solid, musik yang earcatchy, dan kisah yang tidak mudah ditebak merupakan daya tarik movie ini. Kisah penderitaan Fate oleh ibunya pun mendapat porsi yang lumayan besar di movie ini sehingga bisa menjelaskan latar belakang tindakan Precia selama insiden Jewel Seed yang menjadi fokus kisah Nanoha movie 1st.






Meski akhir movie pertama bersifat anti klimaks, namun tidak menurunkan kualitas cerita movie ini sendiri. Upaya Nanoha yang bersikeras ingin berteman dengan Fate sudah dapat tersampaikan dengan baik. Skor akhir saya untuk movie pertama ini adalah 8/10.




Berlanjut ke movie keduanya yang berjudul Mahou Shoujo Lyrical Nanoha Movie 2nd A's (Aces) yang mengambil cerita selama season kedua serial TVnya. Setelah berpisah selama 6 bulan setelah insiden Jewel Seed di movie pertamanya, sekali lagi Nanoha dan Fate harus menghadapi ancaman berupa sekelompok penyihir pengguna sihir Belka kuno yang menamakan dirinya Wolkenritter. Kewalahan menghadapi tipe sihir yang asing bagi keduanya, Nanoha dan Fate pun mengalami kekalahan dan Energi Mana mereka dihisap oleh artefak Lost Logia milik kelompok Wolkenritter yang berwujud sebuah buku. Mampukah keduanya menghapadi ancaman baru kali ini?





Namun bukan Nanoha jika pihak antagonisnya tidak memiliki alasan tersendiri dalam menjalankan tindakannya yang terkesan jahat itu. Para anggota Wolkenritter merupakan sebuah defense system sebuah artefak Lost Logia bernama Book of Darkness dan bertujuan menulis tiap halaman buku tersebut dengan cara menghisap mana dari core linker, baik milik penyihir maupun binatang sihir. Mereka berusaha melengkapi halaman buku tersebut dengan harapan master mereka, pemilik Book of Darkness saat ini, Yagami Hayate bisa terbebas dari kutukan yang selama ini menimpa para pemegang buku tersebut. Namun berdasarkan penelitian Yuuno, justru ketika halaman buku Book of Darkness lengkap, maka nyawa sang pemegang buku tersebut akan hilang. Bisakah Nanoha dan Fate memeberitahukan perihal ini kepada para Wolkenritter sebelum semuanya terlambat?








Dengan adanya  penyihir yang beraksi lebih banyak ketimbang movie pertamanya, bisa dipastikan adegan aksi di movie keduanya ini jauh lebih banyak dan lebih bagus ketimbang movie sebelumnya. Penggunaan cartridge system semakin menambah unsur sci-fi dalam sihir di kisah Nanoha dan tentu saja hal tersebut semakin membuat saya jatuh hati terhadap anime satu ini.







Kisah sehari-hari para wolkenritter dengan Hayate mendapatkan porsi yang lumayan, meski saya rasa dipersingkat langsung ke intinya mengingat durasi movie yang hanya dua jam. Karakter pendukung juga mendapatkan screentime yang pas, terutama soal dendam pribadi Lindy terhadap Book of Darkness. 




Relasi antara Hayate dengan Book of Darkness juga ditampilkan dengan sangat baik di movie ini. Kesedihan sang buku yang hanya bisa melukai majikannya juga Hayate yang tetap menyayangi sang buku meski tahu dialah yang menyebabkan tubuhnya mengalami kerusakan pada tubuhnya. Rasa sayang antara keduanya inilah yang menjadi fokus di klimaks movie.





 Dengan adanya adegan aksi yang lebih banyak dan keren di movie keduanya ini, membuat saya memutuskan bahwa movie A's ini lebih bagus ketimbang movie sebelumnya. Staffnya mampu menghidupkan suasana Nanoha yang kental akan persahabatan dan sihir yang bersifat sci-fi dengan hebat. Skor akhir saya untuk movie 2nd A's ini adalah 8,5/10.




Selalu mencoba memecahkan permasalahan dengan komunikasi, itulah yang saya dapat ambil setelah menonton kedua movie Nanoha ini. Meski sifat Nanoha yang seperti itu sedikit naif, tapi justru itulah yang menjadi ciri khas sang mahou shoujo favorit banyak orang ini. Buat first timer seperti saya, waktu 4 jam yang saya habiskan untuk menonton kedua movie ini sangatlah tidak sia-sia. Meski banyak teman yang lebih menganggap movie tidak ada apa-apanya dibanding serinya, namun terlepas dari itu movie ini merupakan sebuah masterpiece dalam jagad mahou shoujo. Tinggal menunggu movie ketiga sekaligus penutup dari kisah Nanoha yang mengambil kisah selama season ketiganya (StrikerS).

Dan dipastikan setelah menonton Nanoha maka playlist lagu anda akan dipenuhi oleh lagu-lagu Tamura Yukari dan Nana Mizuki selama beberapa hari seperti saya (lol)

Stand By.Ready.Set Up!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar